Minggu, 04 November 2012

kancil dan buaya

 Sang Kancil dan Buaya

Singkatnya ada 40 ekor buaya yang berbaris dari sisi sungai ke sisi seberangnya. Sang kancil dengan lincahnya meloncat dari satu buaya ke buaya berikutnya hingga berhasil menyeberang sungai. Kemudian dia melompat ke atas tebing yang tidak dapat dijangkau buaya sambil tersenyum girang.

Tentu saja buaya-buaya marah sekali merasa ditipu. Mereka berteriak-teriak menyebut Sang Kancil sebagai penipu tengik. Disebutnya Sang Kancil binatang kacau, tukang tipu-tipu, tukang manipulasi dan musuh buaya nomor satu.

Namun dengan anggunnya Sang Kancil mendengarkan semua kata-kata puluhan buaya di bawahnya. Kemudian setelah mereka diam, Sang Kancil mulai menjawab tuduhan mereka.

“Dengar para buaya. Musuh kalian yang terbesar bukanlah aku. Tapi dua sifat lemah pada karakter buaya. Kalian bangsa buaya gampang dimanipulasi oleh siapa saja dengan memanfaatkan dua lubang besar pada karakter kalian” kata Sang Kancil.

“Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh “

“Hari ini aku berbaik hati membagi pengetahuanku tentang ilmu jiwa buaya. Pengetahuan yang lebih berharga daripada seribu daging kancil. Apalagi hanya daging kancil kurus seperti aku”. lanjut Sang Kancil

“Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh “

“Ada dua lubang besar pada karakter kalian. Dua lubang yang membuat kalian mudah dihipnotis ataupun dimanfaatkan. Pertama adalah kebutuhan yang berlebihan atas rasa aman yang membuat kalian gampang ditakut-takuti dan kedua adalah rasa tamak yang membuat kalian gampang diiming-imingi”

“Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh Brrrrrrrrrrgghh “ seru para buaya (Undil-2008).  
Bersambung ke Dongeng Sang Kancil dan Buaya (4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar